WADAH
BIRAHIKU
Hari
itu dingin banget. Aku sedang menanti hujan reda, badanku serasa membeku, bagai
mana tidak? aku hanya memakai seragam sekolah yang sudah basah kuyup terkena
siraman air hujan. Entah mengapa aku lupa membawa payung, padahal jelas ini sudah
musim hujan “hadeh.., kok lupa bawa payung segala sihh…!” batinku.
“Kak..,
mau ojek payung gag..??” tiba-tiba ada anak kecil menawarkan ojek payung
padaku. “Oh.., boleh dek., tapi kakak nggak bawa uang eg…”
“gagpapa
kak.., ntar bayar aja kalo udah sampai di rumah kakak” “Mmm.., ya udah deh, ayo
brangkat.”
Beberapa saat kemudian kami telah
sampai di kosku, aku ngekos karena jarak rumah dan sekolahku jauh. ketimbang
harus naik angkot tiap hari atau mengendarai sepeda motor aku lebih memilih
tinggal di Kos. aku tinggal sendirian, maklum aku lebih senang hidup tenang
tanpa gangguan.
“Hahh..,
Akhirnya sampai juga. Ayo masuk..,” “iyya kak.”
“silahkan
duduk, kakak ambilin uang dulu” “nggak kak.., ntar kursinya basah..,”
“ nggak
papa.., ntar juga kering” “iya deh kak”
Aku
masuk kekamar untuk mencari uang. setelah aku membuka dompet, aku baru sadar
kalau uang ku sudah habis. “duh gimana nih.., uangku dah habis, belum ada kabar
setoran dari rumah lagi” gumamku. lalu
Aku mencoba untuk menawarkan sesuatu kepada anak kecil itu, mungkin ada
yang dia inginkan untuk mengganti biyaya ojek.
“mm..,
eh dek.,, uang kakak habis eg.., gimana..?? mungkin ada hal lain yang adek
pengen.?” “mm.., gimana ya kakk…, emm,,ee..” apa..?? kok sulit banget sih
ngucapinnya..??” “anu kak.., ee…, boleh nggak..? e..” “boleh apa..?? ayo
ngomong dong..? kalo gag ngomong ya kakak gak tau.., kalo bisa pasti kakak
turutin deh..” “beneran kak..??” “iyyaaa….” “boleh nggak aku lihat teteknya
kakak..??”
DEGG..!!
langsung saja jantungku berdetak dengan keras. “ahh..? g gimana ya..?” “gimana
kak..? boleh nggak..? lihat doang..” “lihat
doang lhoo..!!” “iyya.., “
Langsung
saja kubuka satu persatu kancing bajuku. Ada rasa khawatir didalam hatiku,
karena tidak ada yang pernah melihat aku telanjang selain kedua orang tuaku
(ketika masih kecil tentunya) dan mantan pacrku. “ah nggak papa ah.., lagian
dia Cuma anak kecil’ pikirku.
Setelah
semua kancing bajuku lepas, Kulanjutkan membuka tali BHku. Kulihat wajah anak
kecil itu terlihat heran, mungkin dikarenakan ia melihat ukuran dadaku yang
berukuran 36 B ini.yang terlihat seakan
akan ingin keluar dari tempat persembunyiannya. Setelah tali BHku lepas, dadaku
langsung mencuat keluar kea lam bebas yang jarang dijumpainya.
“waahh..,
jadi ini ya dada wanita..? besar banget” ujarnya. “lho..? emangnya kamu belum
pernah lihat dada wanita..??” “yang gak lah kak.., maqna mungkin anak kecil
sepertiku lihat dada wanita..” “lha ini sekarang apa..??” “lho inikan lain…,
aku penasaran aja gitu lho..” “iyya deh.., udah puas kan…? Aku utup ya..?”
mintaku.
“ntar
dulu dong kak.., 5 menit aja belum.., emm…, boleh pegang nggak kak…, bentar
doang., nanggung nih..” “tuh kan nglunjak.., gak ah.., kamu tuh masih kecil.,
nggak baik buat kesehatan.., eh, pendidikan ding..” “lho ini kan juga
pendidikan kak.., pliss kak.., boleh yaa..? J “ “emm, iya deh.., tapi bentar
aja lho..??” “iyya iyya.., takut banget sih gak bakal tak gigit…, hehe..”
Dia
mulai beraba-raba dadaku, kurasakan tangannya mulai mengenai pentilku “AHH….”
“lho kak kenapa..??” “gag papa…” waduh keceplosan, bisa malu aku kalau dia tau
kalau aku menikmati sentuannya. aku gag kuat menahan kenikmatan ini.., sudah
lama aku tidak merasakan sentuhan lelaki. Hari ini sudah genap 6 bulan setelah
aku putus dengan pacarku. Mulai hari itu pula aku menjaga jarakku dari
laki-laki, mungkin karena aku masih belum bisa melupakan pacarku.
“aduhh
kakk…” “lho., kamu kenapa..?” “ nggak tau, tiba-tiba burungku sakit. Terasa
kenceng banget, apa aku sakit kali ya kak..??” “masak..? coba lihat” aku tidak
tau apa yang terjadi dengan diriku, tiba tiba ada rasa penasaran ingin melihat
burung anak kecil.
Setelah
ia membuka celananya, mulai terlihat burungnya “wahh, lucu juga burungnya anak
kecil, masih ketutup kulupnya.” Batinku. “mau kakak bantuin biar lemes lagi
nggak..??” “iyya deh kak.., sakit banget”
Mulutku
mulai kudekatkan paba burungnya dan langsung kukulum burung yang lucu itu.
“emmhhhh.., emmmmhh..,” suara desahanku mulai memenuhi ruangan. “kak.., rasanya
aku mau pipis.., cepet keluarin burungku dari mulut kakak., entar kena pipisku
lho” “ngkmphmpmh” “apa kak…?” “mhmmh..ah.., gak papa keluarin aja semua”
“i..iyya dehh k..kaaakk…, aku sudah gag kuat….” Crrrt..crrrt.crrrt…..
Beberapa
semprotan kurasakan..,spermanya memenuhi mulutku.., sungguh ingin sekali aku
ingin melakukan hubungan sex. Tapi masak aku berhubungan dengsn seoran anak
kecil. Tapi ada rasa penasaran juga. Bagai mana ya rasanya behubungan sex
dengan anak kecil.
“gimana..??
enak kan..??” “iyya kak…” tapi ini kok nggak lemes lemes..??” “waww…, burungmu
hebat banget..,” ku gandeng anak itu mendekati meja dan duduk di atasnya.
Kulucuti semua pakaian ku sampai tak tersisa sehelai benang pun. Lalu aku
memegang burungnnya dan mengarahkannya ke Vaginaku. “mau di apain burungku
kak..??” “sudah.., enak enak…” “rasanya kaya yang tadi..??” “iyyaa…, bahkan
berkali kali lipat dari itu..”
Kurasakan
kepala burungnya menempel di Vaginaku SLEEEB…, “aaahhh…,,” suara kami hampir
bebarengan. “e..ennaak, banget kaakk…’ “s.ssekarang maju mundurin pinggulmu” ia
pun merespon dengan baik ia memaju mundurkan pinggulnya perlahan-lahan. “aahh..
ahh..,, iyyaa.. gitu.. tetap gitu..,, jangan sampe lepaaasshh” “i..iiyyaa…
kk.kkaaakk…”
Tak lama
kemudian aku merasakan orgasme pertamaku datang “ayoo.., cepetin dorongannya..,
aaku sudah mau kelu..aarr” “aku juga kak ..” ya sudah, ayo keluari bareng
bareng…” “AAAHHHHH……” suara kami mengguncang seisi ruangan.
Setelah itu,
dia berbaring di atasku sambil bermain main dengan susuku. Keringat kami
bercucuran seperti orang sehabis mandi. “kak..” “yaa.. apa.” ‘susu kakak empuk
banget, akuemut yaa..??” “iyyaa…”
Lalu ia
mulai mengulum susuku dimulai dari sekitar pentil sampai meraja lela keseluruh
susuku. “yaa.., terus emut begitu.., enak banget’ kataku kegirangan. “lho..,
burungmu kok keras lagi..??’ “nggak tau kak., mungkin karena ngemut susunya
kakak” “ya uadah sekarang kakak akan rebahan di lantai, lalu kamu ciumin
tititnya kakak, lha burung kamu kakak emutin..” “ iya deh kak”
Lalu aku
turun dari meja dan tiduran di lantai. Ia pun mengikuti perintahku.
“kak..,
baunya kok aneh..??” “aneh gimana..??” “ rasanya enak gitu, pengen aku gigit..” “ ya gigit aja gak papa.., tapi jangan
kencang kencang..” “iyyaa deh..”
Lalu aku
mulai mengulum penisnya dan ia juga sudah mulai menciumi vaginaku. “ehmm..,
emmm..,” “gimana kak..? enak..??” “yya., terus.., jilatin juga dong..” “ iyya
kak..” tubuhku bergetar ketika lidahnya menyentuh klitorisku, sungguh
kenikmatan tiada tara..
Sesaat
kemudian aku merasakan orgasmeku yang kedua “ahhhh….” Srrrr….” “wah, kak
rasanya asin, aku bersihin ya kakk….?” “ iyyaa…, setelah itu kita mandi bareng
yuk…” “beres kak…”
Setelah
itu Kami mandi sembar melakukan hubungan sex disana.
Akhirnya
ia minta pamit pulang pulang “aku pulang dulu ya kak..” “lho.., gak nginep
aja..?” “gak kak takut di cariin orang rumah” “oh.., ya sudah kalo begitu.
Kapan kapan maen kesini lagi yaa..??” “boleh kak..??” “iyyaa dong…, masak nggak
sih…” “ya sudah, kalo gitu aku seringin deh main kerumah kakak..” “tiap hari
juga gak papa…, kakak siapp…” “beneran lho.., awas kalo teller ntar… hehe. Aku
pamit ya kakk…” “ iyyaa…” “daahhh….”
Itulah
pengalamanku berhubungan sex dengan seorang anak kecil yang sekarang menjadi tempat
naunganku untuk memenuhi hasrat seksualku.
Lucu ceritanya
BalasHapus