Rabu, 20 November 2013

WADAH BIRAHIKU

WADAH BIRAHIKU

Hari itu dingin banget. Aku sedang menanti hujan reda, badanku serasa membeku, bagai mana tidak? aku hanya memakai seragam sekolah yang sudah basah kuyup terkena siraman air hujan. Entah mengapa aku lupa membawa payung, padahal jelas ini sudah musim hujan “hadeh.., kok lupa bawa payung segala sihh…!” batinku.
“Kak.., mau ojek payung gag..??” tiba-tiba ada anak kecil menawarkan ojek payung padaku. “Oh.., boleh dek., tapi kakak nggak bawa uang eg…”
“gagpapa kak.., ntar bayar aja kalo udah sampai di rumah kakak” “Mmm.., ya udah deh, ayo brangkat.”
            Beberapa saat kemudian kami telah sampai di kosku, aku ngekos karena jarak rumah dan sekolahku jauh. ketimbang harus naik angkot tiap hari atau mengendarai sepeda motor aku lebih memilih tinggal di Kos. aku tinggal sendirian, maklum aku lebih senang hidup tenang tanpa gangguan.
“Hahh.., Akhirnya sampai juga. Ayo masuk..,”  “iyya kak.”
“silahkan duduk, kakak ambilin uang dulu” “nggak kak.., ntar kursinya basah..,”
“ nggak papa.., ntar juga kering” “iya deh kak”
Aku masuk kekamar untuk mencari uang. setelah aku membuka dompet, aku baru sadar kalau uang ku sudah habis. “duh gimana nih.., uangku dah habis, belum ada kabar setoran dari rumah lagi” gumamku. lalu  Aku mencoba untuk menawarkan sesuatu kepada anak kecil itu, mungkin ada yang dia inginkan untuk mengganti biyaya ojek.
“mm.., eh dek.,, uang kakak habis eg.., gimana..?? mungkin ada hal lain yang adek pengen.?” “mm.., gimana ya kakk…, emm,,ee..” apa..?? kok sulit banget sih ngucapinnya..??” “anu kak.., ee…, boleh nggak..? e..” “boleh apa..?? ayo ngomong dong..? kalo gag ngomong ya kakak gak tau.., kalo bisa pasti kakak turutin deh..” “beneran kak..??” “iyyaaa….” “boleh nggak aku lihat teteknya kakak..??”
DEGG..!! langsung saja jantungku berdetak dengan keras. “ahh..? g gimana ya..?” “gimana kak..? boleh nggak..? lihat doang..” “lihat  doang lhoo..!!” “iyya.., “
Langsung saja kubuka satu persatu kancing bajuku. Ada rasa khawatir didalam hatiku, karena tidak ada yang pernah melihat aku telanjang selain kedua orang tuaku (ketika masih kecil tentunya) dan mantan pacrku. “ah nggak papa ah.., lagian dia Cuma anak kecil’ pikirku.
Setelah semua kancing bajuku lepas, Kulanjutkan membuka tali BHku. Kulihat wajah anak kecil itu terlihat heran, mungkin dikarenakan ia melihat ukuran dadaku yang berukuran 36 B  ini.yang terlihat seakan akan ingin keluar dari tempat persembunyiannya. Setelah tali BHku lepas, dadaku langsung mencuat keluar kea lam bebas yang jarang dijumpainya.
“waahh.., jadi ini ya dada wanita..? besar banget” ujarnya. “lho..? emangnya kamu belum pernah lihat dada wanita..??” “yang gak lah kak.., maqna mungkin anak kecil sepertiku lihat dada wanita..” “lha ini sekarang apa..??” “lho inikan lain…, aku penasaran aja gitu lho..” “iyya deh.., udah puas kan…? Aku utup ya..?” mintaku.
“ntar dulu dong kak.., 5 menit aja belum.., emm…, boleh pegang nggak kak…, bentar doang., nanggung nih..” “tuh kan nglunjak.., gak ah.., kamu tuh masih kecil., nggak baik buat kesehatan.., eh, pendidikan ding..” “lho ini kan juga pendidikan kak.., pliss kak.., boleh yaa..? J “ “emm, iya deh.., tapi bentar aja lho..??” “iyya iyya.., takut banget sih gak bakal tak gigit…, hehe..”
Dia mulai beraba-raba dadaku, kurasakan tangannya mulai mengenai pentilku “AHH….” “lho kak kenapa..??” “gag papa…” waduh keceplosan, bisa malu aku kalau dia tau kalau aku menikmati sentuannya. aku gag kuat menahan kenikmatan ini.., sudah lama aku tidak merasakan sentuhan lelaki. Hari ini sudah genap 6 bulan setelah aku putus dengan pacarku. Mulai hari itu pula aku menjaga jarakku dari laki-laki, mungkin karena aku masih belum bisa melupakan pacarku.
“aduhh kakk…” “lho., kamu kenapa..?” “ nggak tau, tiba-tiba burungku sakit. Terasa kenceng banget, apa aku sakit kali ya kak..??” “masak..? coba lihat” aku tidak tau apa yang terjadi dengan diriku, tiba tiba ada rasa penasaran ingin melihat burung anak kecil.
Setelah ia membuka celananya, mulai terlihat burungnya “wahh, lucu juga burungnya anak kecil, masih ketutup kulupnya.” Batinku. “mau kakak bantuin biar lemes lagi nggak..??” “iyya deh kak.., sakit banget”
Mulutku mulai kudekatkan paba burungnya dan langsung kukulum burung yang lucu itu. “emmhhhh.., emmmmhh..,” suara desahanku mulai memenuhi ruangan. “kak.., rasanya aku mau pipis.., cepet keluarin burungku dari mulut kakak., entar kena pipisku lho” “ngkmphmpmh” “apa kak…?” “mhmmh..ah.., gak papa keluarin aja semua” “i..iyya dehh k..kaaakk…, aku sudah gag kuat….” Crrrt..crrrt.crrrt…..
Beberapa semprotan kurasakan..,spermanya memenuhi mulutku.., sungguh ingin sekali aku ingin melakukan hubungan sex. Tapi masak aku berhubungan dengsn seoran anak kecil. Tapi ada rasa penasaran juga. Bagai mana ya rasanya behubungan sex dengan anak kecil.
“gimana..?? enak kan..??” “iyya kak…” tapi ini kok nggak lemes lemes..??” “waww…, burungmu hebat banget..,” ku gandeng anak itu mendekati meja dan duduk di atasnya. Kulucuti semua pakaian ku sampai tak tersisa sehelai benang pun. Lalu aku memegang burungnnya dan mengarahkannya ke Vaginaku. “mau di apain burungku kak..??” “sudah.., enak enak…” “rasanya kaya yang tadi..??” “iyyaa…, bahkan berkali kali lipat dari itu..”
Kurasakan kepala burungnya menempel di Vaginaku SLEEEB…, “aaahhh…,,” suara kami hampir bebarengan. “e..ennaak, banget kaakk…’ “s.ssekarang maju mundurin pinggulmu” ia pun merespon dengan baik ia memaju mundurkan pinggulnya perlahan-lahan. “aahh.. ahh..,, iyyaa.. gitu.. tetap gitu..,, jangan sampe lepaaasshh” “i..iiyyaa… kk.kkaaakk…”
Tak lama kemudian aku merasakan orgasme pertamaku datang “ayoo.., cepetin dorongannya.., aaku sudah mau kelu..aarr” “aku juga kak ..” ya sudah, ayo keluari bareng bareng…” “AAAHHHHH……” suara kami mengguncang seisi ruangan.
Setelah itu, dia berbaring di atasku sambil bermain main dengan susuku. Keringat kami bercucuran seperti orang sehabis mandi. “kak..” “yaa.. apa.” ‘susu kakak empuk banget, akuemut yaa..??” “iyyaa…”
Lalu ia mulai mengulum susuku dimulai dari sekitar pentil sampai meraja lela keseluruh susuku. “yaa.., terus emut begitu.., enak banget’ kataku kegirangan. “lho.., burungmu kok keras lagi..??’ “nggak tau kak., mungkin karena ngemut susunya kakak” “ya uadah sekarang kakak akan rebahan di lantai, lalu kamu ciumin tititnya kakak, lha burung kamu kakak emutin..” “ iya deh kak”
Lalu aku turun dari meja dan tiduran di lantai. Ia pun mengikuti perintahku.
“kak.., baunya kok aneh..??” “aneh gimana..??” “ rasanya enak gitu, pengen aku gigit..”  “ ya gigit aja gak papa.., tapi jangan kencang kencang..” “iyyaa deh..”
Lalu aku mulai mengulum penisnya dan ia juga sudah mulai menciumi vaginaku. “ehmm.., emmm..,” “gimana kak..? enak..??” “yya., terus.., jilatin juga dong..” “ iyya kak..” tubuhku bergetar ketika lidahnya menyentuh klitorisku, sungguh kenikmatan tiada tara..
Sesaat kemudian aku merasakan orgasmeku yang kedua “ahhhh….” Srrrr….” “wah, kak rasanya asin, aku bersihin ya kakk….?” “ iyyaa…, setelah itu kita mandi bareng yuk…” “beres kak…”
Setelah itu Kami mandi sembar melakukan hubungan sex disana.
Akhirnya ia minta pamit pulang pulang “aku pulang dulu ya kak..” “lho.., gak nginep aja..?” “gak kak takut di cariin orang rumah” “oh.., ya sudah kalo begitu. Kapan kapan maen kesini lagi yaa..??” “boleh kak..??” “iyyaa dong…, masak nggak sih…” “ya sudah, kalo gitu aku seringin deh main kerumah kakak..” “tiap hari juga gak papa…, kakak siapp…” “beneran lho.., awas kalo teller ntar… hehe. Aku pamit ya kakk…” “ iyyaa…” “daahhh….”
Itulah pengalamanku berhubungan sex dengan seorang anak kecil yang sekarang menjadi tempat naunganku untuk memenuhi hasrat seksualku.

1 komentar: